WartaDepok.com – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Depok menggelar kegiatan diskusi ‘Mimbar Pemuda Jawa Barat’
Dengan judul “Kebijakan Startegis Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Pada Pembangunan Pemuda Kota Depok.
Acara itu DPD KNPI Kota Depok mengundang dua pasang calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yaitu Pradi Supriatna dan Afifah Alia nomor urut 1.
Lalu Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono nomor urut 2.
Namun kegiatan itu hanya dihadiri Imam Budi Hartono sebagai calon Wakil Wali Kota pendamping Mohammad Idris.
Sedangkan Pradi Supriatna dan Afifah Alia tidak hadir kegiatan diskusi yang audensi dari para Organisasi Kepemudaan (OKP) yang di bawah naungan DPD KNPI Depok.
“Kita sudah 2 bulan merencanakan kegiatan diskusi ini yang dihadir calon Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono. Acara ini kami mengundang pasangan calon, ” kata ketua DPD KNPI Depok Boby P Harahap, Jumat (13/11/2020).
KNPI kata Boby, sangat menyayangkan atas ketidakhadiran paslon dari nomer urut 1 yaitu Pradi Supriatna dan Afifah Alia.
“Kita mengundang semua paslon, karena KNPI mutlak netral, gak berpihak kemana mana, ” tegas Bobby.
Bobby pun menjelaskan tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah hanya ingin berdiskusi mencari solusi dari masing masing paslon walikota dan wakil walikota demi perkembangan Pemuda dimasa depan.
Diskusi ini kata dia, keinginan para OKP. Mereka ingin bertatap langsung para calon pasangan.
“Kami dari Pemuda yang akan menjadi calon pemimpin dimasa depan butuh support dari mereka yg saat ini sudah memimpin dan ingin memimpin,” katanya.
Sementara itu, Imam Budi Hartono berjanji akan menjadi perwakilan para pemuda Depok di Pemerintah Kota Depok.
Ia ingin para pemuda di Depok jangan menjadi objek dalam pembangunan, tapi harus mejadi subjek.
“Pemuda jangan jadi objek dalam pembangunan, tapi pemuda harus menjadi subjek, “kata Imam Budi Hartono di depan para perwakilan OKP.
Di depan Sekretaris KNPI Jawa Barat Asep Kamarudin, Imam Budi juga mengaku siap menjadikan pemuda sebagai subjek dalam pembangunan Depok.
Bahkan Imam menyampaikan bahwa telah memperjuangkan dana anggaran KNPI Jabar yang hanya Rp 300 juta kini sudah mencapai Rp 2 miliar.
Hal itu ketika Imam Budi Hartono masih menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Barat.
Sementara itu, aktivis Depok Pardi Dongkal mengomentari ketidakhadiran Pradi -Afifah dalam kegiatan KNPI Depok. Menurut dia, KNPI sebagai wadah para pemuda dari berbagai OKP.
“Sangat disayangkan. Itu momen bagus bagi para calon untuk memberikan visi dan misi untuk membangun Kota Depok.
Ketidakhadiran itu, perlu dipertanyakan. Kan sudah jauh -jauh hari diminta hadir, bukan dadakan, itu yang saya dapat informasi ya,” kata Pardong panggilan akrabnya.
Pardong juga menilai komitmen calon juga yang tidak hadir dipertanyakan di acara kepemudaan itu.
“Perlu dipertanyakan itu komitmen (janji) terhadap para pemuda Depok, ” ucap Pardong. (Wan/WD)