INDONESIAUPDATE.ID – Holding Ultra Miko diharapkan mampu mendongkrak kinerja perekonomian rakyat yang notabene jumlahnya besar. Di sisi lain, rasion kredit perbankannya tak lebih dari 20 persen. Sehingga kehadiran holding tersebut diharapkan mampu menciptakan iklim usaha yang positif terhadap pelaku usaha kecil.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Studi Ekonomi Pancasila (PSEP) Universitas Trilogi, Setia P Lenggono di Jakarta, Senin (20/9). Menurut Lenggono, saat ini struktur perekonomian bangsa Indonesia masih sebagaimana digambarkan Bung Hatta pada masa penjajahan. Terdiri atas dua entitas, yaitu sistem perekonomian rakyat (padat karya) dan sistem perekonomian kapitalis-kolonial (padat modal).
“Diantara dua tarikan sistem perekonomian seperti itulah Sistem Ekonomi Pancasila atau sistem ekonomi konstitusi berada. Dan kita harap Holding Ultra Mikro mampu menjadi entitas Sistem Ekonomi Pancasila,” jelas dia.
Lenggono menjelaskan, jika melihat semangatnya, tentu saja keberadaan Holding Ultra Mikro yang difasilitasi BUMN dapat diharapkan menjadi mitra yg setara dalam mendongkrak kinerja perekonomian rakyat (UMKM) yang jumlahnya sangat besar. Di sisi lain, rasio kredit perbankannya baru mencapai 20 persen.
“Padahal Usaha Mikro saat ini populasinya telah mencapai 63 juta unit (99,6 persen) dari total UMKM. Usaha Kecil (0,30 persen) dan Usaha Menengah (0,01 persen),” lanjut akademisi murah senyum ini.
Jika bisa diakselerasi pertumbuhannya, lanjut Lenggono, akan sangat potensial untuk menciptakan pekerjaan yang produktif dan mandiri dengan pendapatan yang layak untuk dapat hidup bermartabat sebagaimana tujuan Sistem Ekonomi Pancasila.
“Sekaligus menjadi landasan kebijakan perekonomian nasional yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkeadilan (growth through equity), dalam rangka memperbesar kemakmuran rakyat secara adil dan merata melalui pembangunan inklusif,” pungkas Lenggono. (*)