HEADLINESNASIONAL

Punya Peran Penting, Petani Pandeglang Dibekali Ilmu Rantai Nilai

323
×

Punya Peran Penting, Petani Pandeglang Dibekali Ilmu Rantai Nilai

Sebarkan artikel ini

INDONESIAUPDATE.ID – Rantai nilai memiliki peran strategis dalam mendorong produktivitas sektor pertanian. Pasalnya, pemahaman rantai nilai yang mumpuni bisa meningkatkan hasil panen petani.

Hal inilah yang tengah dimasifkan Kementerian Pertanian melalui program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program). Rantai nilai adalah bagian dari item IPDMIP.

Salah satu yang menggelar giat fasilitasi pelatihan Rantai Nilai adalah DPIU (District Project Implementation Unit) Kabupaten Pandeglang. TIM DPIU setempat melaksanakan pelatihan selama tiga hari pada 6-8 Oktober 2021 di Hotel Marbella Anyer.

Kepala Dinas Pertanian Pandeglang, Budi Januardi giat pelatihan diikuti 50 orang. Rinciannya 13 orang staf lapangan, 11 penyuluh pertanian, serta 26 orang petani di lokasi sasaran kegiatan IPDMIP.

“Semua peserta berperan aktif dalam menyusun rencana usaha untuk meningkatkan pendapatan serta pengembangan usaha dibidang pertanian,” ujar dia melalui keterangan tertulisnya, Minggu (9/10).

Budi menjelaskan, dari pelatihan ini para petani mengetahui alur perdagangan hasil usaha taninya. Tujuannya agar mereka bisa menganalisa usaha tani yang mereka jalankan.

“Diakhir acara staf lapangan, penyuluh serta petani membuat paparan usaha tani yang akan mereka kembangan dalam bentuk proposal,” jela dia.

Konsultan Rantai Nilai Tingkat Nasional, Anwar rantai nilai sendiri adalah nilai tambah dalam pertanian yang terbentuk ketika terjadi perubahan dalam bentuk fisik atau bentuk produk pertanian, atau terjadi akibat adopsi metode produksi, atau proses penanganan. Tujuannya untuk meningkatkan basis konsumen bagi produk tersebut.

Dijelaskan Anwar, lewat pemetaan rantai nilai diharapkan produk dari petani lebih bernilai sehingga kesejahteraan mareka meningkat. “Output-nya produsen mendapatkan porsi yang lebih besar dari pengeluaran belanja konsumen. Jadi manajemen rantai nilai produk pertanian ini mengintegrasikan seluruh proses produksi mulai dari kegiatan pengolahan, distribusi, pemasaran hingga produk sampai ketangan konsumen,” beber Anwar.

Berita Terkait  Petani Milenial Kalimantan Selatan, Siap Ekspor Produk Pertanian

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan IPDMIP harus berperan dalam mendorong transformasi sistem pertanian tradisional menjadi modern. Transformasi ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM pertanian.

“IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu. Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya.

Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. Sistem pertanian ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” kata Dedi Nursyamsi yang hadir didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Leli Nuryati selaku Direktur National Project Implementation Unit (NPIU) IPDMIP.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengingatkan, IPDMIP harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak output dan outcome signifikan di lahan-lahan pertanian beririgasi. IPDMIP dapat berperan melalui kegiatan Training of Trainer (TOT), Training of Facilitator (TOF), Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) di tingkat provinsi (Kostrawil) dan kabupaten (Kostrada).

Dedi Nursyamsi mengharapkan NPIU dari IPDMIP dalam bekerja mencontoh tim sepak bola yang mengutamakan kerjasama tim, kemampuan individu sehingga dapat menerjemahkan dan melaksanakan arahan pimpinan.

“Tim NPIU juga harus melakukan akselerasi semua kegiatan melalui proses yang cepat, sistematis dan taktis,” pungkasnya.(ez)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *