INDONESIAUPDATE.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluncurkan buku biografinya yang berjudul ‘(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir’. Buku berisi 160 halaman itu merupakan karya penulis Abdullah Sammy.
Sang penulis, Abdullah Sammy mengaku telah mengenal sang menteri selama kurang lebih 12 tahun. Menurutnya, Erick memiliki kisah yang inspiratif dengan rekam jejak yang luar biasa sebagai sosok yang progresif dan pekerja keras. Ke depan Abdullah membongkar, ada serial lanjutannya.
“Buku ini sebagai pembuka atas buku-buku lain yang akan menyusul. Memberikan gambaran tentang siapa Erick Thohir, yang menurut saya sosok pekerja keras dan inovatif dengan karier yang sangat progresif,” kata Sammy dalam peluncuran buku di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).
Turut hadir dalam acara tersebut para pejabat pemerintahan antara lain Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Turut hadir pula jajaran direksi beberapa BUMN seperti Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Dharmawan Prasodjo.
Dalam momentum tersebut, Erick Thohir mengatakan, dirinya sendiri tidak menyangka akan dibuatkan buku biografi. Katanya, sang penulis membuat buku tersebut dari hasil bincang-bincang bersama di ‘warung kopi’. Dirinya sudah mengenal sang penulis sejak 2009, saat Sammy masih menjadi wartawan olahraga di Republika.
“Jadi banyak juga isi dari buku tersebut, itu pembicaraan warung kopi. Yang dia rekam dan dia tulis,” kata Erick dalam paparannya.
“Dengan menonton dan membaca kita punya learning proses yang luar biasa. Bagaimana buku ini kita saling belajar. Karena apa yang dialami dan dirasakan tokoh lain itu bisa datang ke kita sewaktu-waktu,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu pula, Erick sedikit menyinggung soal isi bukunya, salah satunya menyangkut kepemimpinan.
“Tiga kunci itu, satu kita harus punya empati, kedua kita harus mengambil keputusan dengan melihat efek sampingnya, ketiga memastikan bahwa keputusan keputusan itu kita pembelajaran dari semua proses keputusan yang sudah diambil sebelumnya dan tentu kembali bagaimana kita mengkomunikasikannya,” jelas Erick.
Ia juga mengaku lebih senang dikenal sebagai pengusaha dibanding dengan jabatan-jabatan yang ia emban sebelumnya.
Erick mengatakan buku (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir merupakan buku kedua, setelah pada 2011, ia meluncurkan buku pertama berjudul Pers Indonesia di Mata Saya. Erick melihat ada sisi-sisi baru yang diungkap dari buku ini.
“Jika buku pertama banyak membahas soal perjalanan saya di bisnis media, maka buku ini mengulas berbagai hal baik hidup hingga karier,” lanjutnya.
Pria kelahiran Jakarta itu menyebut banyak informasi yang ditulis dalam buku ini berisi peristiwa yang tidak tersorot atau diketahui media. Sebagai bagian dari transparansi, Erick sengaja menuangkan informasi tersebut dalam buku ini secara apa adanya.
“Saya mengapresiasi karya saudara Sammy, meskipun tentu saja apa yang dituliskan oleh Sammy adalah fakta-fakta tentang saya yang dipahami dan ditafsirkan oleh penulis. Oleh karena itu, mungkin buku ini bisa jadi jendela buat publik untuk mengetahui life journey dari seorang Erick Thohir,” ungkap dia.