INDONESIAUPDATE.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus mengencarkan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang ramah lingkungan, sekaligus dapat memberikan nutrisi bagi unsur hara serta memperbaiki kesuburan tanah.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa salah satu cara untuk memperbaiki kesuburan tanah, adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan terus meningkatkan penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian.
“Salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian dapat ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” ujar Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan dari berbagai hasil riset dan pengalaman petani, yang menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia saja, juga pupuk organik, pupuk hayati, mikroorganisme lokal dan pembenah tanah.
“Pupuk organik, hayati dan pembenah tanah petani mampu membuat sendiri, asalkan mau. Tidak ada alasan untuk tidak menyuburkan tanah di saat pupuk mahal,” ujar Dedi.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Unit Pelaksana Teknis dari BPPSDMP Kementan melakukan pengawalan dan pendampingan dalam kegiatan Sekolah Lapang (SL) yang dilaksanakan pada Senin (06/03).
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini dilaksanakan di BPP Kembang Kuning Tabalong, Kalimantan Selatan, dan dihadiri oleh 50 orang peserta yang tergabung dalam beberapa gapoktan.
Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso mengharapkan bahwa ouput yang paling penting dari Bimtek ini, adalah materi yang sudah diperoleh selama kegiatan berlangsung nantinya dapat diimplementasikan di poktan masing-masing.
“Kami sangat berharap pengaplikasian SL genta organik ini tidak hanya pada Poktan yang mengikuti SL saja, namun bisa disahring kepada para petani diseluruh kecamatan hingga kabupten” ujar Budi.
Salah satu peserta, Mujiah mengungkapkan ia merasa sngat terbantu dengan adanya SL ini, sehingga ia dan kawan-kawan di poktannya optimis mampu meningkatkan produktivitas pertaniannya.
Selain Mujiah, Tugiran yang merupakan Ketua Poktan Usaha Bersama ini juga mengungkapkan hal serupa. Bahkan ia berharap agar seusai SL, para PPL dari BPP setempat tetap memberikan pendampingan sehingga para petani tetap bersemangat dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Adapun materi yang didapat peserta SL dalam tiga hari pelaksanaan merupakan materi yang berkaitan dengan Genta Organik seperti materi Pupuk Organik Padat (Bokashi), Pupuk Organik Cair (POC), pembuatan Pembenah Tanah (Biochar) dan Pestisida Nabati (ROMA). Selain teori, peserta juga dibekali dengan praktik pembuatan pupuk Bokashi.