INDONESIAUPDATE.ID – Hampir satu juta petani, baik petani muda (milenial) maupun petani lanjut usia (kolonial), berhasil mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) setelah mendapatkan pelatihan yang diberikan Kementerian Pertanian (Kementan). Para petani purnawidya tersebut memperoleh pelatihan secara offline maupun online.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, data peningkatan akses KUR petani diperoleh langsung dari Himpunan Bank Negara (Himbara) setelah mencocokkan data petani purnawidya dan petani penerima KUR. Kecocokan dari Nomor Induk Kependudukan (NIK) tersebut menjadi dasar kesimpulan korelasi yang erat antara petani yang mendapatkan pelatihan dengan petani pengakses KUR.
“Petani yang menjadi peserta pelatihan kita kan ada datanya by name, by address, dan ada NIK-nya juga. Setelah dicocokkan dengan data Himbara, kita dapatkan korelasinya,” ujar Dedi saat menggelar Pers Conference menjelang pelaksanaan Pelatihan Sejuta Petani Penyuluh Volume 5 tahun 2023, di Bogor, Jawa Barat, Senin (13/3).
Dedi menguraikan, program Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh yang dilaksanakan BPPSDMP Kementan yang saat ini sudah memasuki volume 5 sudah berhasil melatih 10,2 juta insan pertanian. Dari jumlah tersebut, sebanyak 546 ribu di antaranya adalah petani milenial berusia di bawah 39 tahun dan 6,7 juta petani tua berusia di atas 40 tahun. Selain itu, ada penyuluh, aparat TNI/Babinsa (Bintara Pembina Desa), pelajar, mahasiswa, dan akademisi.
Menurut Dedi, dari 546 ribu petani milenial yang mendapatkan pelatihan, sebanyak 140 ribu petani muda sudah mampu mengakses KUR dengan baik dengan total plafon KUR yang diserap mencapai Rp 6,57 triliun. Adapun untuk petani usia tua, dari total 6,7 juta petani yang mendapatkan pelatihan, sebanyak 671 ribu petani sudah mengakses KUR dengan total plafon kredit lebih dari Rp 40 triliun.
“Ini pencapaian yang luar biasa. Dua tahun lalu saat kita memulai pertama kali (program ini), ada yang bertanya apa dampaknya program pelatihan sejuta petani ini? Waktu itu saya belum bisa menjawab karena mulai saja belum. Nah, ini sekarang saya sampaikan salah satu dampaknya,” ujar Dedi.
Dia melanjutkan, untuk program Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Volume 5 2023, sudah ada 1,2 juta peserta yang mendaftar. BPPSDMP Kementan menargetkan peserta program tahun ini bisa mencapai 1,8 juta orang yang terdiri dari 1.761.907 petani dan insan pertanian lainnya serta 38.093 penyuluh pertanian. Dedi meyakini, saat peluncuran program yang akan dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, target peserta tersebut bisa terpenuhi.
“Ini masih banyak yang terus masuk mendaftar. Saat launching pada 16 Maret nanti saya yakin pesertanya lebih banyak,” kata Dedi seraya menerangkan peluncuran program bertempat di Balai Prajurit Jenderal M Jusuf, Makassar, Sulawesi Selatan.
Direktur Pembiayaan Pertanian pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Indah Megahwati menerangkan, realisasi penyaluran KUR memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2021, kata Indah, dari target KUR pertanian sebesar Rp 70 triliun, realisasinya mencapai Rp 85,6 triliun atau 122,3 persen dengan debitur mencapai 2,6 juta petani.
Pada 2022, Indah melanjutkan, dari target KUR pertanian sebesar Rp 90 triliun, realisasinya mencapai Rp 113,4 triliun atau 126 persen dengan debitur mencapai 2,7 juta petani. “Untuk tahun ini, sampai 14 Maret kemarin, realisasi KUR sudah mencapai Rp 3,5 triliun dari target Rp 100 triliun,” kata Indah yang meyakini realisasi KUR tahun ini bisa menembus angka Rp 120 triliun.
