INDONESIAUPDATE.ID – Salah satu makanan pokok diindonesia adalah Beras. limbah yang dihasilkan dalam produksi beras adalah sekam padi. Berdasarkan data Badan Pusat statistik yang di lihat pada 1 maret 2021 menyatakan bahawa jumlah sekam padi diindoinesia mencapai 23,32 juta ton.
Sekam padi yang memiliki 3300-3600 Kkal/Kg nilai kalor yang cukup tinggi banyak di manfaatkan sebagai bahan bakar biomass dalam bentuk baik pellet maupun briket. Namun, selain memiliki nilai kalor, skam padi juga mengandung 15-20% silika.
Silika merupakan bahan semikonduktor yang merupakan bahan dasar panel surya photovoltaic. Selain itu silika juga merupakan bahan dasar pembuat semen, bahan dasar dalam kosmetik, produksi kaca dan gelas, bahan tambah dalam industry ban, keramik , dan cat pewarna.
Disisi lain harga turunan silika yang dijual per 500 gr nya dapat mencapai lebih dari 2 juta rupiah. Menimbang nilai keekonomisan silika yang tinggi, serta melimpahnya suplai skam padi dan masih minimnya produksi silika dari skam padi maka, dosen sekaligus peneliti Dr., Ahmad Maksum, S.T., M.T. Bersama Tim di civitas Politeknik Negeri Jakarta melakukan Riset dalam rangka memproduksi microsphere silica dari skam padi dengan skala besar, dengan cara mengadopt teknologi ekstraksi silica skam (patent No of Application S00202008262).
Riset ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan melalui Pendanaan Program Riset Keilmuan Tahun 2021
Kegiatan riset yang dilakukan mecakup persiapan bahan, desain dan perakitan alat manufakturing silika dari skam padi seperti furnace, kondenser, fine milling, dan pyrolizer, kegiatan Proses produksi, serta kegiatan pengujian silika hasil produksi.
Riset ini berkerja sama dengan mitra industri yaitu PT. Tochterindo Sukses Makmur dimana peran mitra industry dalam penyediaan fasilitas workshop dan tenaga ahli machining.
Dengan berhasilkan produksi silika dari hasil riset yang telah dilaksanakan diharapkan dapat mengatasi masalah industri dalam hal supplai bahan baku microsphere silica yang selama ini masih diimpor dari luar negeri dengan harga mahal.
Dan lebih lanjut, program ini akan dapat membantu masyarakat petani, terutama pada generasi mudanya, untuk mengolah limbah pertanian yang berupa sekam menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus menjaga kesehatan lingkungan.