INDONESIAUPDATE.ID – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten melalui Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) akan membekali aspek kemandirian jemaah dalam pemberian materi bambingan manasik (bimsik) hajinya. Ini merupakan concern dari pemerintah agar jemaah haji siap melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci nantinya.
Demikian ditegaskan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten Hariyadi saat memberikan materi manasik haji dihadapan 100 orang jemaah haji daftar tunggu se Kabupaten Klaten dalam Penyuluhan Manasik Haji Sepanjang Tahun di Aula Al Ikhlas, Rabu, (23/8/2023).
Menurut Hariyadi, dalam Undang-undang nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, negara hadir membersamai jemaah haji dalam tiga aspek plus satu. “Aspek pertama adalah pembinaan, kedua pelayanan, ketiga perlindungan ditambah satu hal yaitu kemandirian jamaah, jadi empat hal ini yang menjadi concern dari pemerintah agar jamaah haji ketika nanti berangkat itu benar-benar siap,” jelas Hariyadi.
Hariyadi mengimbau kepada jemaah haji agar tidak gagap atau tergopoh-gopoh dalam menyambut Penyelenggaraan Haji mandating tanpa persiapan yang cukup. Oleh karena itu, lanjutnya, Kemenag akan memulai satu program secara maksimal yaitu dengan adanya penyuluhan manasik haji sepanjang tahun.
“Persiapan fisik, materi dan manasik sangat penting, maka tolong Bapak/ibu ikut mensosialisasikan kepada masyarakat bisa melalui majelis taklim dan seterusnya, bisa juga belajar sendiri di haji pintar dan aplikasi pusaka,” katanya.
Ia juga berpesan, agar jemaah yang masih dalam masa tunggu ini dapat menjaga kesehatan dan kebugaran fisiknya, karena haji merupakan ibadah fisik yang memerlukan kesehatan fisik yang prima. “Health is Everything, kalau anda kehilangan kesehatan maka akan hilang beberapa kesempatan ibadah haji, jadi monggo bapak/ibu sedari dini sudah harus jaga kesehatan dan kebugaran fisik,” pungkas Hariyadi.
Ditempat yang sama, Kasubbag Tata Usaha, Riv Rozi selaku Ketua Panitia mengataka bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali jemaah haji dengan pengetahuan haji sejak dini. “Ini sebagai upaya mewujudkan kemandirian dan ketahanan Jemaah haji dalam masa tunggu, disamping itu juga untuk membentuk silaturrahmi yang kuat antara pemerintah dengan jemaah dan antara jemaah dengan jemaah,” jelas Riv Rozi.
Dalam sambutannya, Riv Rozi juga membeberkan sejumlah materi yang akan diberikan dalam bimsik ini antara lain : Kebijakan pemerintah tentang Penyelenggaraan Haji oleh Kakankemenag Kab. Klaten, Haji Ramah Lansia oleh Kepala Seksi PHU Kankemenag Kab. Klaten, Tata Kelola Pembayaran dan penyembelihan hewan Dam oleh FK KBIHU serta Penguatan Istithaah Kesehatan Haji oleh Dinas Kesehatan Kab. Klaten.