INDONESIAUPDATE.ID – Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Ahmad Abdullah menerima kunjungan Kerja Komis E DPRD Sumatera Utara terkait laporan dugaan penipuan yang dilakukan PT. Zulindo Tours & Travel. Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Agama Lapangan Banteng Jakarta.
Selain rombongan Komisi E DPRD, juga ikut mendampingi Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Prov. Sumut Zulfan Efendi, serta perwakilan 74 korban penipuan jemaah umrah yang didampingi juga oleh pihak kuasa hukumnya.
Dalam pertemuan tersebut, Abdullah kembali mengimbau dan mengingatkan agar masyarakat lebih waspada dan peduli terhadap Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang masih menawarkan program umrah dan haji khusus dengan harga murah.
“Pada kesempatan ini saya sangat mohon bantuan serta kerjasamanya kepada seluruh pihak agar berhati-hati memilah dan memilih travel umrah yang sudah sangat menjamur agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” terang Abdullah. Kamis (12/10/2023).
Ditjen PHU setiap tahun selalu berusaha dan berupaya untuk mensosialisasikan program-program digital Kementerian Agama yaitu diantaranya 5 Pasti Umrah, Siskopatuh, Umrah Cerdas.
“Kami akan coba mengcover semua layanan dan terus membenahi untuk melindungi dan memberikan layanan kepada masyarakat, melalui aplikasi yang di berikan berharap masyarakat tidak tergiur dengan iming-imning berangkat umrah harga murah tanpa melihat kriteria PPIU yang sesuai standar Kemenag,” terang Abdullah.
Ia lantas mengingatkan Sosialisasi 5 Pasti Umrah terus dilakukan hingga ke daerah, yakni : 1.Pastikan travel Umrah atau PPIU nya Berizin Kemenag. 2.Pastikan Tiket pesawatnya, menggunakan pesawat apa, jadwal berangkat penerbangan, tiket sudah terjadwal pulang dan perginya. 3.Pastikan Harga dan Paket Layanannya, tidak tergiur dengan harga murah namun tidak jelas. 4.Pastikan akomodasinya (penginapan/hotel) selama berada di Arab Saudi baik Makkah maupun Madinah. 5.Pastikan visanya
Abdullah memastikan jemaah mempuyai hak untuk mengetahui program 5 Pasti Umrah ini jika memang sudah mendaftar, sehingga dari sini akan didapatkan kepastian untuk keberangkatannya.
“Kedepan kami akan terus dan tidak pernah bosan melakukan pengawasan serta sosialisasi untuk meminimalisir kejadian serupa yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Sebanyak 74 orang korban penipuan jemaah umrah asal Sumatera Utara mendatangi Kantor Kementerian Agama Jakarta. Mereka meminta konsultasi pihak Kemenag karena sampai saat ini tidak diberangkatkan oleh PT. Zulindo Tours & Travel.
