JAKARTA – Ratusan masyarakat telah mendatangi pos pemantauan virus korona di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara. Pos pemantauan itu dibuka selama 24 jam untuk melayani masyarakat soal keluhan wabah virus korona.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menyatakan, hingga kini terdapat 451 orang yang telah berkonsultasi di pos pemantauan virus korona. Terlebih, RSPI merupakan salah satu rumah sakit rujukan bagi pasien terinfeksi virus korona.
“Terakhir dari data ada sebanyak 451 orang dan semuanya gratis ya, tidak ada yang bayar,” kata Syahril di kantornya, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (4/3).
Syahril menjelaskan, pos pemantauan virus korona dibuka sejak 3 Januari 2020. Terlebih, organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) telah mengumumkan, virus yang bersumber dari Wuhan, Tiongkok itu sebagai darurat global.
“Jadi begitu WHO mengumumkan global kita langsung buka. Karena RS ini merupakan rujukan nasional tidak hanya melayani isolasi,” ungkap Syahril.
Sementara itu, Kepala Instalasi dan Promosi RSPI Sulianti Saroso, Tiursani Idawati Sinurat menuturkan, kunjungan masyarakat ke pos pemantauan mulai meningkat semenjak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya dua warga negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif terinfeksi virus korona.
“Meningkatnya kunjungan ketika mulai bapak Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ada pasien yang sudah positif corona. Diikuti dengan kunjungan pak Menkes (Terawan Agus Putranto),” jelas Tiur.
Untuk diketahui, pos pemantauan virus korona ini terbuka bagi masyarakat yang hendak mencari informasi, melaporkan gejala, dan berkonsultasi terkait virus korona. Sejauh ini, terdapat sembilan pasien yang berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso. Rinciannya, dua pasien positif terjangkit virus corona dan tujuh pasien lainnya masih dalam pengawasan.(JawaPos.com)