INDONESIAUPDATE.ID – Bertumbuhnya jumlah generasi muda yang peduli pada sektor pertanian dan terlibat langsung dalam menyiapkan pangan, menjadi capaian tersendiri bagi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam program regenerasi petani.
Salah satu bagian penting untuk menumbuhkan petani dn Wirausahawan muda adalah diseminasi. Kementan melakukan hal ini dengan memanfaatkan program YESS.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, tahun ini ada sekitar 33,4 juta petani yang bergerak di semua komoditas sektor pertanian. Regenerasi petani menjadi satu keharusan untuk menghadirkan petani baru yang akan melanjutkan pembangunan pertanian di Indonesia.
“Pertanian sangat terbuka untuk semua usia. Semakin muda semakin kuat, semakin enerjik, semakin kritis, makin apik kerjanya. Pertanian dengan semangat baru harus diluncurkan. Seperti membangun perilaku baru dan behaviour anak muda untuk mendapatkan pendapatan yang jauh lebih baik dari bidang pertanian,” ujar Mentan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menilai peranan pemuda sangatlah penting, terutama dalam pembangunan pertanian.
Menurut Dedi, pemuda adalah generasi masa kini yang wajib meneruskan perjuangan para petani Indonesia.
“Kami harapkan peran petani milenial ini bukan hanya menjadi duta, tetapi juga menginspirasi generasi lainnya untuk terjun ke sektor pertanian. Kita harus mengajak anak muda terjun ke pertanian dengan semangat inovasi yang mereka miliki. Negara besar seperti Amerika dan Tiongkok saja bisa maju pertaniannya karena SDM-nya bangkit,” tegas Dedi.
Di waktu yang sama keterbukaan dan akses terhadap informasi publik merupakan hak masyarakat yang harus dipenuhi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Oleh karena itu, akses masyarakat terhadap informasi harus lebih dioptimalkan, diantaranya melalui diseminasi dengan memanfaatkan transformasi dan digitalisasi informasi.
Sebagai badan publik dibawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) serta seluruh unit kerja dibawahnya memiliki tanggung jawab untuk menginformasikan program dan kebijakannya kepada publik.
Selain mempunyai program aksi, BPPSDMP melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) juga melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dengan sumber pembiayaan dari International Fund for Agriculture Development (IFAD) dalam bentuk Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
“Kementan memiliki beberapa program unggulan terkait regenerasi petani, sebut saja program YESS. Bekerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) kami berdayakan para pemuda untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial. Selain itu Dedi juga menambahkan Program ini difokuskan untuk mengembangkan mitra generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian, baik melalui lahan pekerjaan maupun kewirausahaan” ujar Dedi.
Mengusung tagline collaborative, inclusive dan constuctive program YESS berupaya untuk melahirkan petani serta wirausaha pertanian milenial yang berada di 4 provinsi lokasi program YESS yang tersebar di 15 kabupaten.
“Bagaimana masyarakat khususnya generasi milenial mengetahui program-program Kementan ini? Tak lain dan tak bukan diseminasi harus dimasifkan,” tambah Dedi.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian selaku Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti, pada pembukan Forum Group Discussion Program YESS di Bogor, beberapa hari lalu, menjelaskan sebagai salah satu program andalan Program YESS menjadi salah satu isu seksi yang beredar di masyarakat luas. Untuk menyamakan persepsi, menghindari misinformasi serta upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait Program YESS maka diseminasi informasi sangat dibutuhkan.
“Dalam upaya optimalisasi diseminasi program YESS yang lebih baik, maka transformasi dan digitalisasi informasi menjadi kunci penting. Pemanfaatan kanal media sosial menjadi salah satu solusi selain memanfaatkan media massa baik online, cetak maupun elektronik,” tegas Santi.
Santi pun mengungkapkan diseminasi tidak dapat bila dilakukan oleh salah satu pihak, adanya sinergi sangat diperlukan.
“Diseminasi menjadi tanggung jawab seluruh komponen yang ada mulai dari National Program Management Unit (NPMU), Provincial Project Implementation Unit (PPIU), Districk Implementation Team (DIT), BDSP, Mobilizer, Financial advisor, Fasilitator Pemuda, Mentor, organisasi kemasyarakatan, kelompok informasi, pegiat sosial dan tentu saja media massa. Dengan masif kita gaungkan program YESS ini keseluruh penjuru baik tentang apa itu program YESS, capaian kinerja serta seluruh perangkat pendukung dalam program YESS”, tambahnya.
FGD Diseminasi yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 8-10 Maret 2022 ini diikuti oleh lebih dari 100 orang yang tergabung secara hybrid yang terdiri dari National Program Management Unit (NPMU), Provincial Project Implementation Unit (PPIU), District Implementation Team (DIT), Business Development Service Providers (BDSP), Mobilizer, Fasilitator Pemuda serta Mentor Program YESS.
“Melalui FGD ini kami berharap dapat mengumpulkan pendapat, ide dan untuk menyamakan setiap persepsi terkait diseminasi Program YESS,” katanya.
Hadirnya narasumber dalam hal ini para praktisi di bidang Komunikasi dan Media Massa antara lain Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian RI, Rulli Nasrullah selaku Pakar Media Sosial, Firsan Nova selaku Konsultan Komunikasi, Ari Trismana dari WatchdoC Documentary Maker serta Budi Putera dari sisi Jurnalis.
Wisda salah seorang peserta FGD mengapresiasi adanya FGD ini.
“Kami senang sekali dengan adanya kegiatan ini. Kami bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan rekan-rekan mobilizer, fasilitator muda serta mentor yang sangat lekat kesehariannya dengan penerima manfaat program YESS. Hadirnya para narasumber membuka wawasan kami dalam menentukan media apa yang harus kami gunakan dalam melakukan diseminasi kepada sasaran program YESS maupun masyarakat luas. Kami akan mengoptimalkan website program YESS yakni http://yess.bppsdmp.pertanian.go.id selain mengoptimalkan Youtube serta media sosial program YESS, Pusdiktan serta BPPSDMP”, tegas Wisda.